benturan kepentingan pegawai dan perusahaan

Berikan contoh tindakan dari benturan kepentingan antara pegawai dan perusahaan, minimal 4 dari kategori situasi yang ada!!

1). Segala konsultasi atau hubungan lain yang signifikan dengan, atau berkeinginan mengambil andil di dalam aktivitas pemasok, pelanggan atau pesaing (competitor).
Contoh : melakukan pembelian barang dagang ke perusahaan yang berbeda tanpa sepengetahuan perusahaan.


2) Segala kepentingan pribadi yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan.
Contoh : dinas keluar kota atau keluar negeri, namun dimanfaatkan untuk tamasya bersama keluarga.


3) Segala hubungan bisnis atas nama perusahaan dengan personal yang masih ada hubungan keluarga (family), atau dengan perusahaan yang dikontrol oleh personal tersebut.
Contoh : melakukan kejasama bisnis dengan keluarga sendiri atas nama perusahaan.


4) Segala posisi dimana karyawan & pimpinan perusahaan mempunyai pengaruh atau kontrol terhadap evaluasi hasil pekerjaan atau kompensasi dari personal yang masih ada hubungan keluarga .
Contoh : pegawai yang masih ada hubungan keluarga diberikan keringanan hukuman apabila berbuat salah.



5) Segala penggunaan pribadi maupun berbagi atas informasi rahasia perusahaan demi suatu keuntungan pribadi, seperti anjuran untuk membeli atau menjual barang milik perusahaan atau produk, yang didasarkan atas informasi rahasia tersebut. Contoh : memberitahukan resep makanan ke perusahaan lain, dan ia mendapat komisi atas resep makanan yang ia dapatkan dari perusahaan ia bekerja.


6) Segala penjualan pada atau pembelian dari perusahaan yang menguntungkan pribadi.
Contoh : karyawan menjual barang dagangan yang melebihi harga standar perusahaan.


7) Segala penerimaan dari keuntungan, dari seseorang / organisasi / pihak ketiga yang berhubungan dengan perusahaan. Contoh : adanya suatu kerjasama dengan pihak ketiga tanpa sepengetahuan perusahaan.

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ERP 4

Bab 3

Penutup

A. Kesimpulan

Lingkungan organisasi selalu berubah sejalan dengan perjalanan waktu yang ada. Dalam perubahan lingkungan yang ada, teknologi informasi merupakan elemen yang sangat mempengaruhi lingkungan organisasi secara signifikan. Teknologi informasi yang digunakan dalam sistem informasi berkembang secara pesat, ERP (enterprise resource planning) merupakan aplikasi dari sistem informasi yang berbasis enterprise, dimana memungkinkan terjadi integrasi data yang terdapat pada keseluruhan unit yang ada dalam organisasi, sehingga hal ini memampukan organisasi bisnis untuk mengambil keputusan secara akurat dan cepat.

Auditor harus memiliki pemahaman yang cukup atas sistem informasi yang dimiliki klien dalam penugasan auidt. Hal ini dilakukan agar auditor memahami pemrosesan data transaksi menjadi laporan keuangan. Dalam kaitannya dengan software ERP. Auditor ketika melakukan audit dalam lingkungan sistem informasi berbasis enterprise (ERP), harus memperhatikan keunikan dan keunggulan masingmasing software, dimana hal ini dapat dimanfaatkanauditor dalam melakukan penugasan audit.

B. Saran

Pihak perusahaan harus mengetahui apakah ERP patut diterapkan dalam lingkungan perusahaanya dan harus mengetahui resiko apa saja jika memakai sistem ERP. Hal ini penting dilakukan karena jika perusahaan salah dalam memilih sistem maka akan merugikan perusahaan tersebut. Apalagi mengingat biaya ERP sangat mahal.

Dari segi auditor , seorang auditor harus benar-benar memahami konsep dan implementasi ERP agar proses audit dapat berjalan lancar dan dapat menemukan kecurangan jika terdapat kecurangan.

Ref :

Tarigan, Josua. 2009.ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP): DAMPAK DALAM PENDIDIKAN, PROFESI AKUNTAN DAN AUDITOR.

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ERP 3

A. Karakteristik ERP

Karakteristik tertentu dari ERP yang dimaksud dalam definisi ERP oleh Daniel E. O’Leary di atas meliputi hal-hal sebagai berikut ini.

ó Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan pelanggan pengguna server, apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.

ó Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.

ó Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.

ó Sistem ERP menggunakan database perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap data sekali saja.

ó Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time)

ó Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan.

ó Sistem ERP menunjang sistem multi mata uang dan bahasa, yang sangat diperlukan oleh perusahaan multinasional.

ó Sistem ERP memungkinkan penyesuaian untuk kebutuhan khusus perusahaan tanpa melakukan pemrograman kembali.

B. Integrasi Perencanaan ERP

Pengertian integrasi menyangkut hal-hal sebagai berikut.

ó Penghubungan antar berbagai aliran proses bisnis.

ó Teknik komunikasi.

ó Sinkronisasi operasi bisnis.

ó Koordinasi operasi bisnis.

Integrasi alasan penggunaan ERP, khususnya integrasi perencanaan dalam ERP meliputi informasi keuangan, informasi pesanan pelanggan, standarisasi dan percepatan proses manufaktur, mengurangi persediaan, dan standarisasi informasi karyawan

1. Integrasi Informasi Keuangan.

Sebelum penggunaan ERP masing-masing bagian memberikan laporan mengenai informasi keuangan berdasarkan database, dan versinya sendiri-sendiri yang menggunakan sistem komputer sendiri-sendiri misalnya angka penjualan, angka pendapatan, dan sebagainya. ERP menawarkan satu kebenaran dalam satu versi karena masing-masing menggunakan database dan sistem yang sama.

2. Integrasi Informasi Pesanan Pelanggan.

Dengan ERP, status dan perkembangan pesanan pelanggan dapat dilacak secara akurat oleh siapa saja sejak dari penerimaan oleh bagian penjualan sampai barang yang dipesan siap dikirimkan. Dengan ini perusahaan dapat dengan mudah melacak pesanan, melakukan koordinasi antar bagian manufaktur, pergudangan, dan pengiriman.

3. Standarisasi dan Percepatan Proses Manufaktur.

ERP mengganti proses manufaktur yang tadinya tidak standar menjadi proses manufaktur yang standar, termasuk proses otomatisasi. Standarisasi proses dengan menggunakan sistem komputer yang terintegrasi dapat menghemat waktu, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi jumlah tenaga kerja.

4. Mengurangi Persediaan.

Dengan ERP, perencanaan kebutuhan barang untuk manufaktur yaitu bahan mentah dan bahan penolong akan lebih akurat dan tepat waktu sehingga ini akan mengurangi tertumpuknya barang di gudang penyimpanan. Pengurangan persediaan ini juga berlaku untuk barang setengah jadi dan produk jadi, karena arus produk jadi ke pelanggan dapat direncanakan dengan lebih baik.

5. Standarisasi Informasi Karyawan.

Ini khususnya berlaku untuk perusahaan yang mempunyai berbagai unit bisnis, yang mungkin tidak mempunyai data mengenai karyawan yang standar dan seragam sehingga pemanfaatan karyawan dalam seluruh grup perusahaan tidak dapat dilakukan secara optimal. Dengan adanya standarisasi informasi, kelebihan jam karyawan di suatu unit bisnis mungkin dapat dimanfaatkan di unit bisnis lain yang mengalami kekurangan tenaga.

C. Keuntungan ERP

Beberapa keuntungan penggunaan sistem ERP dalam perusahaan antara lain dapat disebutkan sebagai berikut.

ó ERP menawarkan sistem terintegrasi di dalam perusahaan, sehingga proses dan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.

ó ERP juga memungkinkan melakukan integrasi secara global. Halangan yang tadinya berupa perbedaan valuta, perbedaan bahasa, dan perbedaan budaya, dapat dijembatani secara otomatis, sehingga data dapat diintegrasikan.

ó ERP tidak hanya memadukan data dan orang, tetapi juga menghilangkan kebutuhan pemutakhiran dan pembetulan banyak sistem komputer yang terpisah.

ó ERP memungkinkan manajemen mengelola operasi, tidak hanya sekedar memonitor saja. Dengan ERP, manajemen tidak hanya mampu untuk menjawab pertanyaan ’Bagaimana keadaan kita ?’ tetapi lebih-lebih mampu menjawab pertanyaan ’Apa yang kita kerjakan untuk menjadi lebih baik ?’

ó ERP membantu melancarkan pelaksanaan manajemen supply chain dengan kemampuan memadukannya.

D. Resiko yang berkaitan dengan implementasi ERP

Selain mempunyai keuntungan dalam pengimplementasiannya, ERP juga mempunyai beberapa resiko, diantaranya :

ó Big Bang Versus Phased-in Implementation

Terdapat dua pendekatan umum untuk mengimplementasikan sisem ERP yaitu Big bang dan phased-in. Big bang yaitu suatu strategi penerapan seluruh modul dalam paket ERP secara simultan di seluruh fungsi perusahaan. Kelebihannya adalah hanya memerlukan sedikit interface antara sistem lama dan sistem baru, sangat efisien dari segi waktu dan hasilnya optimal. Kekurangannya adalah implementasi yang kompleks sehingga resiko kegagalan tinggi

Sedangkan Phased-in melakukan implementasi sedikit demi sedikit. Tahap selanjutnya berkonsentrasi mengimplementasikan modul yang terkait.

Keseluruhan proses bisnis harus terlebih dahulu disiapkan. Kelebihannya adalah kompleksitas dapat dikurangi, memungkinkan terjadinya perbaikan proyek yang akan datang akibat konsultasi internal, ongkos tidak terlalu membebani. Kekurangan adalah waktu implementasi keseluruhan lebih panjang. Manfaat dari ERP hanya dapat dirasakan sedikit demi sedikit akibatnya hasil tidak optimal.

ó Perlawanan untuk merubah budaya bisnis

Keberhasilan penerapan suatu sistem harus didukung oleh keseluruhan unit bisnis yang terlibat. Terutama dalam pengimplementasian sistem baru. Jika budaya perusahaan tidak memberikan toleransi dan tidak berkeinginan untuk mengimplementasikan ERP, maka jika tetap diterapkan implementasi tersebut tidak akan berhasil.

ó Kesalahan dalam memilih ERP

Ketika hendak memutuskan untuk memakai ERP, user perlu untuk mengetahui apakah ERP tersebut layak dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, budaya perusahaan, dan proses bisnis yang dijalankan perusahaan tersebut. Karena jika tidak sesuai akan menimbulkan gangguan pada kinerja perusahaan dan pada sistem itu sendiri.

ó Kesalahan memilih Konsultan

Konsultan ERP mempunyai peran yang cukup penting dalam penerapan sistem ERP. Konsultan bertugas untuk mengkordinasikan program, membantu perusahaan mengidentifikasi apa yang dibutuhkan, mengembangkan keperluan spesifikasi ERP, memilih paket ERP,dan lainnya. Seorang konsultan ERP dibayar dengan biaya yang tinggi. Kesalahan dalam memilih konsultan dapat menyebabkan sistem tidak merfungsi efektif dan efisien. Oleh karena itu perusahaan harus memilih konsultan yang benar-benar mengerti konsep dan pengimplementasian ERP.

ó Biaya yang Tinggi

Kalau suatu perusahaan akan mengimplementasikan sistem ERP, biaya apa saja yang diperlukan ? Untuk menjawab pertanyaan ini, di bawah ini diberikan beberapa hal yang memerlukan pembiayaan.

ó Pembelian perangkat lunak ERP, yang tergantung dari pemasok yang dipilih dan besarnya modul yang digunakan, sesuai dengan besarnya perusahaan.

ó Pembelian perangkat keras baru, yang mampu mengerjakan perangkat lunak ERP yang cukup kompleks.

ó Biaya untuk konsultan dan analis.

ó Biaya dari waktu yang digunakan untuk implementasi, yang merupakan sedikit interupsi dan gangguan dalam proses bisnis.

ó Biaya pendidikan dan pelatihan, baik dalam bentuk uang maupun dalam bentuk waktu.

Sebagai gambaran, biaya perangkat lunak untuk sistem ERP dapat berkisar antara US$ 30.000 untuk paket komputer mikro sampai beberapa juga dolar untuk paket komputer mainframe. Untuk pedoman umum, untuk perusahaan manufaktur kecil, biaya perangkat lunak ini berkisar antara US$ 50.000 dan US$ 200.000. Penggunaan perangkat keras tergantung dari jenis perangkat lunak yang digunakan. Perangkat keras mungkin perlu ditingkatkan atau diganti. Sebagai gambaran umum, perusahaan manufaktur kecil atau menengah yang sudah menggunakan komputer mikro dan LAN, hanya memerlukan tambahan perangkat lunak yang relatif sedikit.

Sedangkan untuk software-software ERP diantaranya yaitu Dynamics AX , Compiere, ORACLE, JDE, BAAN, MFGPro, Protean, Magic, aLTiUs, SAP, Onesoft, IFS, ELLIPS, AGRESSO, INTACS, EuClid System .

E. Implikasi ERP dalam bidang Auditing

Adanya perubahan lingkungan pemrosesan akuntansi, akan memaksa perubahan padalingkungan audit yang ada. Hal ini harus menjadi awareness tersendiri bagi auditor, dalam konteks ini terjadinya perubahan perhatian auditor. Dalam kaitannya dengan SPI (Struktur Pengendalian Internal).

Dalam standar audit (standar pekerjaan lapangan), dengan jelas meminta setiap auditor agar memiliki pemahaman yang cukup atas struktur pengendalian internal (SPI) klien, hal ini dalam rangka membuat perencanaan audit yang diperlukan dalam penugasan audit.

AICPA (american institute of certified public accountant), mengemukakan adanya lima elemen SPI, yakni control environment, risk assessment, control activities, information and communication dan monitoring. Perbedaan yang sangat terlihat signifikan dalam lingkungan berbasis enterprise (ERP) kaitannya dengan SPI, yakni control activities dan information and communication. Control activities.

Dalam lingkungan tradisional, control activities yang dilakukan melalui pemisahan tugas dalam 3 area, yakni bagian yang mengotorisasi transaksi, bagian yang mencatat transaksi dan bagian yang mempunyai akses langsung dengan asset harus orang yang berbeda.

Dalam lingkungan yang berbasis enterprise (ERP), pemisahan yang ada bukan pada konteks 3 area (otorisasi, pencatatan transaksi dan akses langsung), namun lebih kearah pemisahan tugas dalam kaitan langsung dengan sistem enterprise yang ada, yakni pemisahan bagian system users, systems designers, system programming and system analyst. Kondisi ini disebabkan adanya perubahan fungsi dan peranan SDM, dimana dalam konteks sistem yang berbasis enterprise (ERP), aktivitas yang ada sudah diautomasikan dalam konteks keseluruhan perusahaan (enterprise), sehingga yang menjadi focus, bukan lagi aktivitas manual, namun lebih kearah aktivitas dalam sistem yang berbasis enterprise.

Sebagai contoh, salah satu kecurangan yang dapat terjadi dalam sistem yang berbasis enterprise adalah “salami”. Kasus “salami” ini bisanya terjadi dalam dunia perbankan, dimana sang programmer menambahkan program khusus dalam sistem yang ada untuk melakukan transfer atas pencurian bunga nasabah senilai 0.1%. Kita bisa bayangkan, jika nasabah berjumlah 1 juta nasabah.

Berkaitan dengan sistem yang digunakan dalam menghasilkan laporan keuangan, SPAP meminta auditor untuk memiliki pemahaman yang cukup atas sistem informasi yang dimiliki klien dalam penugasan auidt. Hal ini dilakukan agar auditor memahami pemrosesan data transaksi menjadi laporan keuangan.

Adanya perbedaan antara sistem yang tradisional dengan sistem yang berbasis enterprise akan membawa dampak terhadap penanganan auditor penugasan audit. Dalam proses bisnis yang berbasis tradisional, auditor dapat masih melihat dokumen-dokumen bukti transaksi yang ada dan dalam lebih jelas menelusuri proses pembuatan laporan keuangan berdasarakan dokumen transaksi yang ada, sedangkan dalam sistem yang berbasis enterprise, auditor tidak dapat melihat proses pembuatan laporan keuangan secara kasat mata. Dalam konteks ini maka auidtor harus meyakini bahawa sistem yang mengolah data transaksi tersebut harus benar-benar dapat dipercaya, sehingga ketika data transaksi yang masuk valid, maka kita dapat mempercaya output yang dihasilkan sangat valid. Hal ini akan membuat auditor lebih memfokuskan dirinya pada pengaditan sistem yang ada.

Dalam kaitannya dengan software ERP. Auditor ketika melakukan audit dalam lingkungan sistem informasi berbasis enterprise (ERP), harus memperhatikan keunikan dan keunggulan masingmasing software, dimana hal ini dapat dimanfaatkanauditor dalam melakukan penugasan audit. Sebagaimana telah dibahas, aplikasi SAP R/3 menyediakan fasilitas audit trail, dimana salah satunya adalah prenumbered document, pengendalian ini dapat digunakan oleh auditor untuk menguji validasi dari data yang di proses dalam ERP.


Ref : Tarigan, Josua. 2009.ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP): DAMPAK DALAM PENDIDIKAN, PROFESI AKUNTAN DAN AUDITOR.

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ERP 2



A. Sejarah ERP (enterprise resource planning)

ERP adalah perkembangan lebih lanjut da

ri MRP II. Dari namanya dapat disimpulkan bahwa ERP cakupannya lebih luas dari MRP II. Kedua-duanya menyangkut perencanaan. MRP II adalah perencanaan yang sudah lebih luas dari pendahulunya, yaitu MRP, karena mengintegrasikan perencanaan material dengan perencanaan lain seperti perencanaan bisnis, perencanaan penjualan, perencanaan produksi, dan perencanaan keuangan. Namun bagaimanapun juga M

RP II, seb

agaimana namanya yaitu Manufacturing Resource Planning, masih terfokus dengan perencanaan yang langsung berkaitan dengan manufaktur. ERP, yang kepanjangan dari Enterprise Resource Planning, juga masih mengenai p

erencanaan, tetapi mencakup hal yang lebih luas lagi, tidak hanya bersangkutan secara langsung dengan manufaktur, tetapi mencakup seluruh perusahaan.

Sebagaimana halnya MRP dan MRP II, ERP adalah suatu sistem, baik sebagai suatu sistem perencanaan, maupun suatu sistem informasi. Ole

h karena itu maka ERP sangat erat hubungannya dengan pera

ngkat lunak.

Jadi memang ERP syarat dengan penggunaan teknologi, khususnya mengenai teknologi informasi. Kerancuan pengertian yang disebutkan di depan tidak hanya antara MRP II dan ERP, tetapi juga antara MRP dan MRP II pada saat MRP II mula-mula diperkenalkan. Dalam pengembangan MRP II, sempat timbul istilah BRP, yaitu business resource planning, yang tidak lama bertahan. Yang bertahan dan menjadi populer adalah ERP.

Kemudian ERP berkembang lagi menjadi ERM, yaitu singkatan dari enterprise resource management. Mengenai ERM ini akan dibahas secara tersendiri di belakang. Dalam definisi ERP di atas, kelihatan bahwa ERP merupakan integrasi perencanaan dari berbagai fungsi di dalam perusahaan, yang jauh lebih luas lagi dari integrasi yang dilakukan oleh BPR II. Fungsi-fungsi tersebut termasuk marketing dan penjualan, pelayanan lapangan, desain dan pengembangan produk, desain dan pengembangan proses, pengendalian persediaan, pembelian, distribusi, sumber daya manusia, peramalan, dan sebagainya.

Bukanlah suatu hal yang aneh apabil

a fungsi bisnis yang terintegrasi dalam ERP berjumlah 75 atau lebih. Integrasi dari sekian banyak fungsi bisnis hanya dapat dilakukan dengan baik apabila menggunakan teknologi informasi yang termutakhir. Oleh karena itu, seperti disebutkan di depan, ERP sangat sarat dalam penggunakan teknologi, khususnya teknologi informasi. Kemampuan sistem untuk mengintegrasikan beberapa sampai banyak fungsi bisnis dimungkinkan oleh penggunaan dan pengembangan teknologi komputer.

B. Teknologi ERP

Implementasi sistem informasi yang ada dalam organisasi bisnis dimulai dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks, yang berbasis enterprise. Implementasi sistem informasi yang berbasis enterprise ini seringkali disebut sebagai Enterprise Resource Planning (ERP). Akronim dar

i ERP ini memang jika dilihat tidak menggambarkan makna yang sebenarnya, yakni resource dan planning, hanya ka

ta enterprise yang sangat mewakili konsep dari ERP. Seperti yang apa telah kita ketahui, pengambilan keputusan strategis memerlukan data aktual internal perusahaan yang bisa di peroleh dengan cepat, tepat dan efisien. Kondisi ini didapatkan dengan mengadopsi teknologi yang dapat mengintegrasikan bagian-bagian pada perusahaan. Aplikasi ERP me

mungkinkan terjadinya integr

asi data dalam keseluruhan organisasi bisnis, sehingga dapat menghasilkan informasi yang lebih relevan untuk mengambil keputusan.

(gambar 1: traditional view of system)


(gambar 2: non-traditional view of system)


Pada gambar di atas adalah perbandingan dua pendekatan implementasi sistem informasi dalam sebuah organisasi bisnis, yakni pendekatan tradisional (gambar 1) dan pendekatan enterprise (gambar 2). Keuntungan pendekatan enterprise akan memudahkan pengambilan keputusan yang lebih relevan. Mengapa dapat dikatakan lebih relevan? Hal ini dikarenakan ERP memampukan user (pihak manajemen maupun owner) untuk melihat keadaan organisasi secara keseluruhan lalu berdasarkan pengamatan secara keseluruhan dan berdasarkan itu oleh pihak manajemen atau pemilik.

Berbeda halnya jika organisasi menggunakan pendekatan tradisional, dalam kasus ini pihak manajemen maupun pemilik tidak dapat melihat keseluruhan keadaan organisasi sebagai satu kesatuan, namun informasi yang didapatkan seringkali hanya berbicara mengenai department-by-departement. Namun seringkali pertanyaan muncul, ”apakah dengan pendekatan tradisional, integrasi informasi tidak dapat dilakukan?” Jawabannya, tentu saja bisa, namun kembali lagi, membutuhkan waktu yang sangat lama, sehingga seringkali informasi yang dihasilkan tidak berguna lagi (out of date) untuk mengambil keputusan secara cepat dan akurat.

C. Susunan Sistem ERP

Banyak dari sistem ERP berdasarkan pada client-server model. Secara singkat client-server model adalah bentuk dari topologi jaringan yang mengakses program ERP dan data oleh komputer pengguna melalui host computer yang disebut dengan server. Computer server tersentralisasi sedangkan klien (user) biasanya terletak pada berbagai lokasi di dalam perusahaan. Terdapat dua dasar susunan sistem ERP yaitu the two-tier model and the three-tier model.

ó two-tier model

pada tipe ini server mengendalikan baik tugas aplikasi maupun tugas database, computer klien bertanggung jawab untuk mempresentasikan data kepada pengguna dan menginput kembali data ke server. Beberapa vendor ERP menggunakan pendekatan ini untuk aplikasi local area network (LAN) dimana permintaan pada server dibatasi hanya untuk sebagian kecil pengguna.

ó three-tier model

pada model ini database dan fungsi aplikasi dipisahkan. Susunan ini adalah tipe dari sistem ERP yang besar yang digunakan Wide Area Network (WAN) untuk menghubungkan antara pengguna-pengguna. Pemuas permintaan klien membutuhkan dua atau lebih koneksi jaringan hal pertama yang dilakukan adalah klien membangun komunikasi dengan aplikasi server, kemudian aplikasi server mengajukan koneksi kedua ke database server.

D. Data Warehousing (Penyimpanan Data)

Data Warehousing adalah sangat berperan dalam penerapan sistem ERP. Sebuah data warehouse adalah gabungan atau multi gabungan dataase yang dapat menimpan ribuan Gigabyte bahkan Terabyte pada disk storage. Proses-proses dari data warehousing mencakup extracting (penyaringan), converting (perubahan), dan standardizing (standarisasi) sebuah data operasional organisasi dari sistem ERP dan sistem terdahulu dan mengarsipkannya.

Banyak organisasi (perusahaan) mengimplementasikan sebuah data warehouse sebagai bagian dari strategi IT yang melibatkan sistem ERP. Keberhasilan implementasi data warehouse mencakup pemasangan proses untuk menyatukan data, mengorganisasikannya menjadi informasi yang berarti, dan mengirimkannya untuk evaluasi. Proses data warehousing mempunyai bagian-bagian pokok yaitu :

ó Modeling data for data warehouse

ó Extracting data from operational databases

ó Cleansing extracted data

ó Transforming data into warehouse model

ó Loading the data into the data warehouse database


Ref : Tarigan, Josua. 2009.ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP): DAMPAK DALAM PENDIDIKAN, PROFESI AKUNTAN DAN AUDITOR.

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ERP 1

Bab 1

Pendahuluan

Saat ini teknologi merupakan hal yang sangat signifikan pengaruhnyadalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang perekonomian. Kita dapat melihat penggunaan teknologi informasi dalam proses bisnis organisasi yang ada. Sebenarnya, pemanfaatan sistem informasi, membantu perusahaan untuk melakukan lompatan-lompatan usaha. Namun hal yang perlu digarisbawahi adalah implementasi sistem informasi tidak hanya sebagai proses otomatisasi informasi, dengan kata lain sebagai pengganti mesin ketik, namun juga dapat menciptakan akurasi, kecepatan, dan kelengkapan sebuah proses bisnis.

Pemanfaatan sistem informasi, tentu saja membutuhkan tenaga, modal, dan sumber daya yang cukup sehingga implementasi sistem informasi dapat menjadikan day-to-day operation organisasi bisnis lebih efisien, dan menghasilkan output yang optimal. Banyak perusahaan Indonesia yang menjadikan pemanfaatan sistem informasi menjadi suatu kebutuhan mutlak. Peran sistem informasi sudah demikian Pentingnya dalam bidang industri. Mulai dari industri yang padat modal, hingga sektor-sektor industri yang padat karya.

Sebuah sistem informasi dibuat berdasarkan kebutuhan khusus untuk pengguna yang spesifik. Walaupun sebuah sistem informasi yang dihasilkan bekerja dengan efisien, sistem tidak dapat cukup memberikan keputusan strategik yang mendukung perusahaan karena ketiadaan integrasi dalam pemindahan informasi antara keseluruhan organisasi perusahaan. Oleh karena itu, saat ini sistem informasi yang dibutuhkan adalah sebuah sistem informasi yang dapat diimplementasikan dengan integrasi yang tinggi.

ERP (enterprise resource planning) merupakan aplikasi dari sistem informasi yang berbasis enterprise, memungkinkan terjadi integrasi data yang terdapat pada keseluruhan unit yang ada dalam organisasi, sehingga hal ini memampukan organisasi bisnis untuk mengambil keputusan secara akurat dan cepat. Dalam kaitannya dengan bidang akuntansi, ERP membawa pengaruh kedalam pendidikan akuntansi, profesi akuntan dan tentu saja profesi auditor.

Bab 2

Pembahasan

I. ERP (enterprise resource planning)

Menurut Travis Anderegg, ’ERP is a complete enterprise wide business software solution. The ERP system consists of software support modules such as : marketing and sales, field service, product design and development, production and inventory control, procurement, distribution, industrial facilities management, process design and development, manufacturing, quality, human resources, finance and accounting, and information services’

Sedangkan menurut Daniel E.O’Leary memberikan definisi mengenai ERP seperti kutipan berikut ini.

’ERP systems are computer based systems designed to process an organization’s transactions and facilitate integrated and real-time planning, production, and customer response. In particular ERP systems will be assumed to have certain characteristics’

Jadi dapat disimpulkan, Enterprise Resource Planning (ERP) adalah suatu sistem perencanaan dan penjadwalan dengan alat bantu komputer yang mengintegrasikan seluruh fungsi penjualan, produksi, akunting dan distribusi dengan sasaran untuk mengoptimalkan semua sumber daya: material, sumber daya manusia dan kapasitas mesin.


Referensi : Tarigan, Josua. 2009.ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP): DAMPAK DALAM PENDIDIKAN, PROFESI AKUNTAN DAN AUDITOR.

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menjadi wanita yang paling bahagia di dunia



TIDAK... Bagi perbuatan yang dapat menyia-nyiakan umurmu, seperti senang membalas dendam dan berselisih dengan perkara yang tidak ada kebaikan di dalamnya.

TIDAK... Bagi sikap yang lebih mengutamakan harta benda dan mengumpulkannya, ketimbang sikap arif untuk menjaga kesehatanmu, kebahagiaanmu, dan waktu istirahatmu.

TIDAK... Bagi perangai yang suka memata-matai kesalahan orang lain, menggunjing aib orang lain (ghibah) dan melupakan aib diri sendiri.

TIDAK... Bagi perangai yang suka mabuk kepayang dengan kesenangan hawa nafsu, menuruti segala tuntutan dan keinginannya.

TIDAK... Bagi sikap yang selalu menghabiskan waktu bersama para pengangguran, dan memboroskan waktu berjam-jam untuk bergurau dan bermain.

TIDAK... Bagi perilaku acuh terhadap kebersihan dan keharuman tubuh, serta masa bodoh dengan tempat tinggal dan ketertiban lingkungan.

TIDAK... Bagi setiap minuman yang haram, rokok, dan segala sesuatu yang kotor dan najis.

TIDAK... Bagi sikap yang selalu mengingat-ingat kembali musibah yang telah lalu, bencana yang telah terjadi, atau kesalahan yang terlanjur dilakukan.

TIDAK... Bagi perilaku yang melupakan akhirat, yang lalai membekali dirinya dengan amal saleh untuk menyongsongnya, dan yang lengah dari peringatan tentang kedahsyatannya.

TIDAK... Bagi perangai membuang-buang harta benda dalam perkara-perkara yang haram, berlaku boros dalam perkara-perkara yang mubah, dan perilaku yang dapat memangkas perkara-perkara ketaatan.


YA... Untuk senyummu yang cantik, yang mengirimkan cinta, dan mengutus kasih sayang bagi orang lain.

YA... Untuk kata-katamu yang baik, yang membangun persahabatan dan menghapuskan rasa benci.

YA... Untuk sedekahmu yang dikabulkan, yang membahagiakan orang-orang miskin, menyenangkan orang-orang fakir, dan mengenyangkan orang-orang lapar.

YA... Untuk kesediaanmu duduk bersama Al-Qur'an seraya membaca, merenungi, dan mengamalkannya, sambil bertaubat dan beristighfar.

YA... Untuk kesediaanmu berdzikir, beristighfar, tenggelam dalam doa, dan senantiasa memperbaiki taubatmu.

YA... Untuk usahamu dalam mendidik anak-anakmu dengan agama, sunnah, dan nasihat yang bermanfaat bagi mereka.

YA... Untuk rasa malumu dan hijab (penutup aurat) yang diperintahkan Allah, karena hanya itulah cara untuk menjaga dan memelihara dirimu.

YA... Untuk pergaulanmu dengan wanita-wanita yang baik dan takut kepada Allah, mencintai agama dan menghormati nilai-nilainya.

YA... Untuk baktimu terhadap orangtua, silaturahim pada saudaramu, menghormati tetangga, dan menyantuni anak-anak yatim.

YA... Untuk membaca sesuatu yang bermanfaat dengan menelaah buku yang menarik dan berfaedah, buku yang menyenangkan dan memberi tuntunan.

Sumber : Dikutip dari buku “Menjadi Wanita Paling Bahagia di Dunia” - DR. Aidh al-Qarni

Katakan Ya, untuk hal yang akan membuatmu menjadi lebih baik, dan katakan tidak untuk hal yang akan membuatmu lebih buruk.

Semoga kita senantiasa menjadi orang yang lebih baik, semoga Allah memberikan petunjuk untuk kita, semoga kita sadar bila kita akan berbuat salah..

Keep Istiqamah..

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS